Rabu, 02 November 2016

pukis manis



Bab 1
1.      Latar belakang
Pukis adalah sebuah kue khas indonesia. Kue ini dibuat dari adonan telur, gula pasir, tepung terigu dan santan. Adonan itu kemudian dituangkan ke dalam cetakan serta dipanggang. Pukis dapat dikatakan sebenarnya adalah modifikasi dari kue wafel. Variasinya bermacam-macam, diberi taburan coklat butir, keju irisan daging, atau kacang.
Kue pukis memiliki bentuk dan warna yang khas. Bagian atasnya berwarna kuning dan bagian bawahnya kecoklatan. Pukis mudah dijumpai di toko-toko kue maupun penjual kaki lima di Indonesia. Dan karena mudah dijumpai kue ini jarang disajikan pada pesta-pesta.
Kue Pukis Sekarang ini, kue pukis dapat ditemukan dimana saja. Kue khas Indonesia ini, terbuat dari adonan telur, gula pasir, tepung terigu, ragi dan santan. Hampir di seluruh kota di Indonesia dapat dengan mudah ditemukan kue pukis dengan rasa dan bahan yang beraneka ragam. Walaupun kelihatannya bentuk dan pembuatan kue ini begitu sederhana, namun untuk rasanya begitu menggoyang lidah. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa banyak yang menyukai kue pukis ini. Beberapa penjual kue pukis juga mulai mencoba mengkolaborasikan bahan-bahan original dengan bahan-bahan tambahan modern, seperti taburan coklat, keju, stroberi, dan bahan-bahan menarik lainnya, untuk dapat memenuhi keinginan para pecinta kue pukis agar tetap tidak bosan. Berikut ini akan diberitahukan bahan-bahan dan cara pembuatan kue pukis pada umumnya (tidak dibedakan jenisnya), secara ringkas dan sedehana, agar pembaca mudah memahaminya.
2.      Rumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas
·         Mengetahui alat dan bahan untuk membuat pukis
·         Mengetahui cara pembuatan kue pukis
3.      Tujuan dan manfaat
Tujuan :
Untuk mengetahui cara pembuatan kue pukis
Untuk mengetahui alat dan bahan kue pukis
Manfaat :
Agar pembaca mengetahui cara pembuatan kue pukis
Agar pembaca mengetahui alat dan bahan kue pukis






Bab 2
PUKIS
Alat dan bahan :
1.      Cetakan pukis
2.      Kuas
3.      Mangkok/ baskom
4.      250 gram tepung segitiga
5.      5 gram fernipan/ragi
6.      100 gram gula
7.      ½ sdt garam
8.       3 butir telur
9.      air
10.  50 gram margarin cair
11.  50 gram margarin untuk olesan
12.  Meses atau lainnya untuk toping
Cara pembuatan :
1.      BIANG: campur 100 gram tepung terigu, fernipan/ragi,dan 200 air. Aduk hingga rata dan diamkan hingga mengembang, kurang lebih 1 jam
2.      Kocok gula pasir dan telur hingga mengembang. Masukkan sisa tepung terigu juga susu bubuk sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Tambahkan BIANG, Aduk rata. Diamkan adonan hingga mengembang kurang lebih 2 jam.
3.      Panaskan cetakan pukis, oles dengan margarin hingga rata. Tuang adonan hingga ¾ tinggi cetakan. Masak diatas api sedang. setelah ¼ matang barulah diberi toping.setelah matang, angkat dan sajikan.

No
Bahan
Harga
1
250 gram tepung segitiga
2000
2
Fernipan
1000
3
¼ kg gula
4400
4
Air
-
5
1 sdt garam
-
6
¼ telur
4600
7
1 sachet margarin
7500
8
¼ meses
8000
9
Mika
4000
10
Kuas
1000

TOTAL
32500

Karena, hanya membuat 1 resep dan menghasilkan 15 biji pukis. Dan kita menjual @2000
Dan dari hasil penjualan kami mendapat untung sebesar @2500
BAB 3
Penutup

Dengan adanya makalah ini semoga kita lebih bisa menyukai makanan khas indonesia. Dan kami fahami makalah ini kurang dari kata sempurna oleh sebab itu kami menerima seluruh kritik dan saran. Terima kasih

Jumat, 07 Oktober 2016

ABAD PENCERAHAN




11.      Pengertian dan gambaran besar
Abad pencerahan (Age of Enlightenment/1685-1815) adalah suatu periode dalam sejarah manusia yang ditandai dengan optimisme yang tinggi pada kemampuan rasio manusia untuk mencipkatan kemajuan. Abad pencerahan merupakan era ketika manusia mencari cahaya baru melalui rasionya. Setelah itu, tuhan tidak terlibat atau campur tangan lagi dalam urusan dunia. Gagasan pencerahan semacam ini disebut dengan deisme. Abad pencerahan berlangsung pada abad 17-18 masehi (1685-1815). Sumber lain mengatakan, periode ini membentang antara apa yang disebut “The Glorius Revolution” 1688 di Inggris dan Revolusi Prancis 1789. Negara-negara pelopornya adalah Inggris dan Prancis. Gagasan pencerahan mencapai puncaknya dalam Revolusi Prancis (1789-1799) melalui Revolusi ini, tatanan sosial-politik hierarkis tradisional, seperti monarki Prancis, privilese-privilese bagi kaum bangsawan, serta kekuasaan politik dan otoritas gereja, dihancurkan secara kejam, kemudian digantikan oleh tatanan sosial-politik yang diilhami ide-ide pencerahan: kebebasan(liberte), kesetaraan(egalite), dan persaudaraan (fraternite).
2.      Slogan Abad Pencerahan “sapere aude!”
Secara umum, umat manusia hanya berhasil melahirkan perkembangan dalam bidang humaniora: filsafat, politik, seni, sastra, hukum, dan semacamnya. Oleh filsuf Jerman, Immanuel Kant,(1724-1804), jawaban atas pertanyaan itu dirumuskan dengan padat, “karena manusia belum berani menggunakan rasionya”. Menurutnya manusia belum berani menggunakan rasionya karena masih dikuasai oleh otoritas-otoritas lain, seperti tradisi, Kitab suci, Gereja, dan Negara. Jadi, inilah kata-kata Kant yang kemudian menjadi slogan utama Abad Pencerahan, “Beranilah berpikir sendiri!(sapere aude!)”.
3.      Pencerahan di Inggris dan Prancis
Ciri khas Pencerahan di Inggris adalah dianutnya Deisme. Pencerahan di Inggris juga memicu Revolusi Industri. Khususnya di Prancis, gerakan pencerahan berjalan secara amat Liberal dan Radikal dengan sentimen-sentimen anti Gereja. Voltaire (1694-1778), Misalnya, menyerukan pemusnahan gereja. Berbagai perang dan Revolusi di Abad ke 19, wabah penyakit, kemiskinan, eksploitasi buruh-buruh dan anak-anak, serta eksploitasi oleh manusia atas manusia lain melaui praktik imperialisme semakin membuktikan keterbatasan rasio.